readbud - get paid to read and rate articles

Kamis, 24 Februari 2011

The Art of Structural Engineering

Posted by CONTRAKTOR 18.43, under | No comments


Seni dari suatu bangunan cenderung ditentukan oleh karya sang Arsitek yang mahir dalam mendesign dan memasukkan unsure- unsure keindahan dalam setiap bangunan yang ia buat. Namun bukan berarti sang Ahli Struktur (teknik sipil) juga tidak mempunyai jiwa seni loh..? Hal ini dibuktikan dengan berbagai bangunan yang mempunyai keunikan dan keindahan yang justru bukan merupakan karya arsitek, merupakan karya ahli struktur (teknik sipil).

Prof Jorg Schlaich adalah salah satu profesor di bidang teknik struktur yang berani secara lugas mengetengahkan bahwa ada seni atau art di bidang teknik struktur tersebut. Bahwa dengan memahami secara benar dan dapat menjiwainya maka dari ilmu teknik sipil khususnya ilmu analisis struktur dapat diwujudkan keindahan dari suatu struktur yang diciptakannya.

Hal tersebut sejalan dengan prof Firtz Leonhardt, guru besar di Uni Stuttgart sebelumnya yang akhirnya diteruskan oleh prof. Schlaich. Dari ke dua Profesor tersebut ditemukan karya-karya yang secara jelas menunjukkan bahwa ada art atau seni dibidang struktur yang direncanakannya. Padahal mereka jelas- jelas adalah profesor di bidang structural engineering dan bukan arsitektur.

Tentu saja, ini hal yang baru bagi teman- teman structural engineer di Indonesia. Seakan- akan structural engineer hanya bisa menghasilkan sesuatu ditinjau dari sisi kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness) nya saja, kita tidak pernah meninjau sisi keindahan. Pantaslah kalau begitu banyak dari teman- teman kita, karyanya tidak ‘kelihatan’, karena hanya seni atau art yang mudah dipahami oleh orang awam. Itulah yang menjawab bahwa seakan- akan kerja arsitek lebih jelas dibanding orang sipil (bagi orang awam).

Kita harus mendobrak, bahwa structural engineer tidak kalah juga dengan arsitek. Apalagi sekarang diketahui bahwa pendidikan arsitek telah menghilangkan ilmu- ilmu yang berkaitan dengan peninjauan tentang strength atau stiffnes dari suatu bangunan.

Langkah pertama adalah menguasai dengan benar ilmu- ilmu analisa struktur baik cara manual maupun berbasis komputer. Meskipun menguasai dengan benar, tetapi dalam pikiran, kita harus menganggap bahwa ilmu analisa struktur itu bukan segala-galanya / bukan tujuan, tetapi hanya sebatas sebagai tool atau alat untuk mengekplore perilaku struktur, sehingga struktur yang akan direncanakan dapat kita kendalikan sedemikian rupa sehingga sisi art dapat ditonjolkan.

Langkah kedua, jangan terjebak pada analisis makro aja, yang besar-besar saja, tetapi juga paham pada analisis mikro, yaitu kemampuan mendesain detail dari struktur-struktur tersebut. Sehingga bilamana perlu, struktur tidak perlu ditutup- tutupi tapi dapat diekspose.

0 komentar:

Posting Komentar